Selasa, 03 Januari 2017

TREK SEPEDA CARINGIN TILU BANDUNG JAWA BARAT

CARINGIN TILU TREK SEPEDA DI BANDUNG INDONESIA
Jalur sepeda yang satu ini didominasi oleh tanjakan dengan jalan aspal. Jalur yang berjarak 7 KM dari Saung Angklung Udjo ini terbilang cukup pendek. Sampai saat ini, jalur Cartil masih menjadi favorit Wargi Bandung, karena dapat tembus menuju Warung Bandrek, Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda dan keluar dari Simpang Dago.
Cartil begitulah tempat ini biasa disebut, berasal dari singkatan Caringin Tilu. Cartil dibuka menjadi tempat wisata mulai tahun 2002 itu memiliki keindahan alam yang masih sangat asli. Awal dibuka sebagai obyek wisata, hanya terdapat tiga orang penjual makanan. Namun, kini semakin ramai dengan berdirinya 25 saung dengan berbagai varian makanan yang disediakan.
Nama Caringin Tilu (dalam Bahasa Sunda) berarti tiga beringin diambil dari keberadaan tiga pohon beringin di daerah ini. Tiga pohon dengan umur ratusan tahun kini hanya tersisa satu pohon, karena satu pohon tumbang, dan satu pohon lagi mati kering. Untuk melestarikan keidentikan nama tempat ini dengan keberadaan pohon beringin maka warga masyarakat di sekitar Cartil menanam dua pohon beringin sebagai pohon pengganti.
Di atas tempat ini ada makam leluhur yang diyakini keramat oleh warga sekitar. Selain itu mitos berkembang lagi dengan adanya kejadian yang dihubungkan dengan kematian dua pohon beringin atau caringin saat kekalahan salah satu partai yang berlambangkan beringin pada pemilihan umum.
Daratan tinggi Cartil yang memiliki keindahan alam sangat alami ini, akan membawa kita pada rasa nyaman dan damai melihat harmonisasi alam yang terhampar luas di depan mata kita. Ciptaan Allah berupa keindahan alam dapat kita lihat telanjang menyampaikan pesan kepada kita untuk tetap menjaga kelestariannya. Kita dapat mengamati kota Bandung yang terletak di bawah daratan Cartil dengan sangat leluasa. Pemandangan kota Bandung di malam hari dilihat dari Cartil laksana lautan hitam yang bertebaran beribu bintang berasal dari ribuan lampu penduduk.



1 komentar: